Mechamato Api Jadi Lawan

Mechamato Api Jadi Lawan

Liputan6.com, Jakarta Euforia menjadi runner-up Piala AFF 2020 tidak ada habis-habisnya. Meski gagal menjadi yang terbaik, Garuda dinilai sudah membuat bangga seluruh warga Tanah Air dengan penampilan luar biasa sepanjang gelaran turnamen. Salah satu aktor hebat di balik kesuksesan Timnas Indonesia tentunya sang pelatih, Shin Tae-yong. Coach Shin dinilai berikan dampak positif dalam permainan Garuda yang penuh fighting spirit.

Kesuksesan Timnas Indonesia juga membuat kepercayaan publik terhadap Shin Tae-yong meningkat. Publik yakin pelatih asal Korea Selatan tersebut bisa memberikan prestasi terbaik bagi Garuda. Kepercayaan ini tentu akan dibalas oleh Coach Shin dengan prestasi di ajang-ajang berikutnya. Kehebatan Coach Shin dalam meramu strategi inilah yang membuatnya kini dieluh-eluhkan publik.

Populernya Shin Tae-yong membuat pelatih berusia 41 tahun tersebut diundang ke podcast Deddy Corbuzier. Di sana, Coach Shin menjelaskan tentang 3 aspek kelemahan pemain Timnas Indonesia yakni mental sebagai pemain profesional masih kurang, masalah pola makan yang baik dan benar serta kurangnya pemahaman pemain terkait weight training.

Terlepas dari pembahasan Coach Shin bersama Deddy Corbuzier, Shin Tae-yong merupakan mantan pemain sepak bola yang sangat disegani di Korea Selatan. Sepanjang kariernya, ia hanya membela satu tim saja di Korsel yakni Seongnam Ilhwa Chunma sejak 1992. Berbagai prestasi ditorehkan oleh pemain berjudul Fox of the Ground atau Rubah Tanah seperti menjadi juara K-League 1 sebanyak 6 kali, Liga Champions Asia pada 1995, Piala Super Asia pada 1996, Piala FA pada 1999, Piala Liga dua kali, serta A3 Champions Cup pada 2004.

Semasa menjadi pemain, Shin Tae-yong identik dengan nomor 7 dan berposisi sebagai playmaker (gelandang menyerang). Berikut Liputa6.com rangkum dari berbagai sumber, foto lawas Shin Tae-yong saat jadi pesepak bola, Rabu (12/1/2022).

Berita video beragam aksi Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, di luar pertandingan sejauh ini di Piala AFF 2020.

Daftar belanja Anda kosong!

Saat masih kecil Naga Api tidak tahu kalau dirinya bisa menyemburkan api. Kemampuan menyemburkan api baru dia ketahui saat ia bermain jauh dari rumah. Saat itu, teman-teman sepermainnya yang biasa mengejek jambulnya yang seperti mahkota itu tiba-tiba mengeroyok dan menarik jambulnya.

“Ahhh kamu sombong sekali, selalu pakai jambul agar nampak cantik dan hebat,” kata mereka kemudian mengeroyok, menarik-narik jambulnya. Tentu saja Naga Api marah, dan tak sadar menyemburkan api yang sangat panas ke tubuh pengeroyoknya. Untung saja mereka cepat menghindar sehingga tidak sampai celaka. Tetapi sejak saat itu Naga Api tak punya teman lagi. Naga Api dijauhi, dibicarakan di belakangnya sebagai mahluk yang jahat. Tapi Naga Api berusaha sabar dan menahan diri.

“Tidak semua mahluk bisa menyemburkan api, kamu dianugrahi kemampuan yang luar bisa dari Tuhan, jagalah anugrah itu dengan baik. Ingatlah dalam anugrah juga terkandung masalah. Anggaplah masalah itu juga anugrah dalam bentuk ujian yang harus kamu selesaikan. Sehingga masalahpun akan menjadi anugrah,” pesan kakeknya sebelum mereka berpisah.

Kini Naga Api tak pernah lagi bertemu Kakek, tetapi pesan-pesan Kakek selalu terngiang dalam telinga dan hatinya, membuatnya tak pernah merasa sendiri. Api yang bisa ia semburkan selalu dia usahakan bermanfaat bagi mahluk lain. Naga Api tidak mau anugrah yang ia miliki menjadi masalah bagi mahluk lain dan dirinya.

Di tempatnya yang baru Naga Api merasa sangat disayang dan dihargai, karena ia selalu memakai apinya untuk kebaikan mahluk lain. Banyak orang dan binatang yang ingin bersahabat dengannya, bahkan diantara yang laki-laki banyak yang ingin memilikinya, menjadikannya kekasih. Diantara semuanya ada seseorang yang begitu sangat mencintainya, memanjakannya dan membuatnya merasa sangat berharga.

Ya lelaki itu akhirnya menjadi kekasihnya, selalu mengajaknya kemanapun pergi dan memintanya untuk menyemburkan api pada saat diperlukan.

Setiap saat kekasihnya itu selalu memintanya menyemburkan api, baik untuk memasak makanan, membakar sampah, menghangatkan ruangan dan lain-lain. Naga Api melakukannya dengan senang walaupun tenaganya harus terkuras dan tubuhnya sakit. Naga Api merasa telah melakukan hal yang benar, berkorban demi kebahagiaan kekasihnya.

Suatu hari lelaki itu berbicara pelan kepada Naga Api. Lelaki itu takut Naga Api tersinggung dan marah, atau menjauhinya.

“Saya sangat menyayangimu, saya selalu membutuhkan bantuanmu, jangan pernah tinggalkan saya ya, berjanjilah untuk selalu di sisi saya dan membantu saya sebagai saudara, karena kita ditakdirkan tidak berjodoh, “kata lelaki itu lembut sambil mengelus-elus jambulnya.

Dada Naga Api naik turun, ia ingin menangis, marah, dan meledakkan semua perasaan yang ada di dadanya. Tapi, tak bisa, tangan lelaki itu masih mengelus-elus jambulnya. Naga Api tak ingin lelaki itu terluka, ia tak ingin ada yang terluka, bagaimanapun ia menyayangi lelaki itu. Naga Api berusaha keras agar anugrah semburan api yang dia miliki tak menimbulkan masalah.

Setelah lelaki itu pergi, Naga Api tak kuat menahan gejolak perasaannya. Naga Api tak tahan, tubuhnya terasa panas, tetapi ada rasa kasih yang besar di dalamnya. Tanpa disadari tubuh Naga Api yang merah berubah menjadi ungu, dan semburan apinyapun berwarna ungu. Anehnya semburan api yang tak sengaja mengenai bunga mawar yang sedang mekar membuat bunga itu layu. Naga Api sedih sekali, dan berkali-kali meminta maaf kepada Pohon Mawar.

“Maafkan kesalahan saya, saya telah membuat bungamu layu,” kata Naga Api kepada Pohon Mawar yang tetap tersenyum dengan bunga-bunganya yang lain.

“Marahlah, hukumlah saya, jangan tersenyum terus,” kata Naga Api. Pohon Mawar tetap tersenyum.

“Marah, menghukummu, tidak akan membuat bungaku yang layu segar kembali, malahan bunga-bungaku yang lain akan ikut layu,” jelas Pohon Mawar. Naga Api tertegun mendengar kata-kata Pohon Mawar, ia ingat kata-kata kakeknya.

“Api yang paling bagus adalah api yang tidak berwarna, yang tidak bisa dipadamkan oleh air. Belajarlah menciptakan api itu, api yang tidak membakar, tidak memadamkan, tetapi menciptakan, dan menyegarkan,” kata Kakeknya.

Naga Api tersenyum, ia kini tahu caranya menebus kesalahannya. Naga Api bertekad untuk melatih konsentrasi dan perasaannya agar bisa menyemburkan api bening, agar bisa menyegarkan kembali bunga Mawar yang telah ia buat layu itu.

Naga Api terus berlatih, tanpa makan tanpa minum. Hanya satu tekadnya menciptakan api yang bisa menyegarkan Bunga Mawar yang layu itu.

Jika dahulu Naga Api selalu menyemburkan api dengan semangat yang membara, kini Naga Api melatihnya untuk lebih tenang. Dan benar saja saat pikiran dan perasaannya tenang, tubuh dan api yang disemburkannya juga berubah warna. Kini Naga Api bisa menyemburkan api yang berwarna biru, mematangkan tetapi tidak membara. Naga Api tidak puas, dia berusaha dan berusaha terus untuk melatih perasaannya, menghilangkan semua kebencian, kesedihan dan rasa tidak puas.

Dan aneh, pada saat seperti itu tubuhnya dan semburan apinya berubah menjadi hitam. Naga Api terheran-heran dengan apa yang dilihat dan dialaminya. Naga Api terus berlatih, mengendalikan keinginannya, dan merasakan kasih sayangnya pada Bunga Mawar, hanya kasih sayang. Tiba-tiba saja tubuh dan semburan nafasnya menjadi bening tak berwarna. Pada saat itu Naga Api merasakan kebahagian yang sangat, yang tak bisa diucapkan.

“Bagus cucuku, api yang kamu semburkan adalah penampakan jiwamu, dirimu yang sejati. Api itu banyak jenisnya, kesejatianmu menentukan warna api, ingatlah api bening adalah api yang tak akan padam oleh air, karena api bening adalah api cinta kasih, api semesta. Pertahankanlah…” suara Kakeknya bergema mengisi relung-relung jiwa Naga Api.

Kini Naga Api tahu, bahwa perasaan dan jiwa menentukan warna api yang disemburkannya. Selama ini Naga Api tidak tahu kalau dirinya, dan semua mahluk bisa menciptakan dan menyemburkan api bening dari tubuhnya, semburan api yang sejati. Naga Api hanya tahu api merah membara yang bisa ia semburkan, membuat orang-orang kagum, lalu memanfaatkannya. “Terima kasih Mawar, terima kasih, kau telah mengajarkan aku tentang api yang tak terlihat, tentang semburan api yang sejati” kata Naga Api sambil mencakupkan tangan dan bersujud di depan Pohon Mawar dengan bunga-bunyanya yang mekar dan selalu mekar. [T]

BACA Dongeng lain dari penulis Mas Ruscitadewi

SESUDAH Uni Soviet, Iran termasuk unggul dalam perang diplomasi Akhir pekan lalu, Teheran mengusir lima diplomat Inggris sebagai balasan atas tindakan Inggris yang menutup konsulat jenderal Iran di Manchester, dan menghalau pulang lima diplomatnya. Saling mengusir itu adalah puncak kemelut yang bermula dari ulah polisi Inggris. Mereka menahan seorang diplomat Iran, Ahmed Ghassemi, 29 tahun, konsul muda pada perwakilan Iran di Manchester. Ia dituduh mencopet di sebuah toko. Orang kedua pada konsulat jenderal Iran itu kemudian ditahan, 9 Mei lalu, denan tuduhan tambahan, yaitu membangkang pada panggilan polisi, dan ugal-ugalan menyetir mobll dl Jalan. Tapi, diplomat pembuat onar itu dibebaskan dari tahanan -- dengan jaminan - dan menurut rencana akan diajukan ke pengadilan 14 Juni ini. Mendengar ini Teheran naik berang. Enam polisi khusus Pasukan Revolusi Iran, 28 Mei lalu, menghadang mobil yang dikendarai Edward Chaplin. Sekretaris pertama pada perwakilan Inggris di Teheran itu ditodong dengan senapan mesin, lalu dipukul di depan istri dan kedua anaknya kemudian diculik. Ia ditahan selama 24 jam dengan tuduhan yang tidak jelas. Setelah pemeriksaan, Chaplin dibebaskan. Tapi ia diancam hukuman mati, dengan tuduhan narkotik dan menyabot ekonomi Iran. Karena ketidakjelasan alasan penahanan itu, Inggris pun protes. London minta penjelasan terinci. Tapi tidak digubris. Menlu Inggris Geoffrey Howe menduga, tindakan Teheran itu semata-mata balasan atas penahanan Ali Ghassemi. Kernlu Inggris, kemudian, memanggil Kuasa Usaha Iran di London, Akhunzadeh Basti. Lalu, Kamis pekan lalu, London menutup konsulat jenderal Iran di Manchester. Alasannya: Iran menolak memberikan alasan penahanan Chaplin. "Yang kami perlukan, penjelasan dan permintaan maaf," kata Menlu Howe. Menanggapi keputusan itu, Akhunzadeh Basti balik mengancam. Katanya, Teheran akan membalas dalam tiga atau empat hari lagi. Ternyata, itu bukan ancaman kosong. Iran mengusir lima diplomat Inggris - termasuk Edward Chaphn - dari Teheran. Menurut kantor berita Iran, Irna, pengusiran mereka sebagai balasan atas pengusiran wakilnya di Manchester, Inggris. Keputusan itu disampaikan ke London oleh Dubes Swedia Bo Henrikson dan Christopher Maccrae, diplomat Swedia yang bertindak sebagai kepala seksi kepentingan Inggris di Iran. Seperti diketahui, setelah peristiwa pendudukan Kedubes AS dan penyekapan 42 pegawainya selama 444 hari, 1979, Inggris menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Iran. Kepentingannya diurus 20 diplomat yang bergabung dengan kedubes Swedia di Teheran. Beberapa tindakan pengamanan memang dilakukan Inggris untuk melindungi 248 orang Inggris di Iran. Sejumlah dokumen sengaja dihancurkan. Di samping itu, Inggris iuga menglmbau agar warganya dan para usahawan tidak berkunjung ke Iran pada saat kemelut ini. Inggris juga mengisyaratkan akan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk melindungi kapal-kapal tankinya, yang berlayar di perairan Teluk Persia. Namun,Inggris juga mengharapkan agar ketegangan segera reda. Salah satu syarat adalah Chaplin segera dibolehkan meninggalkan Teheran karena, walau ia telah digusur dari Iran Chaplin tidak ada di antara empat orang yang mendarat di London awal pekan ini. Menurut sumber di Kemlu Inggris, Chaplin dihadang di bandar udara, ketika ia siap meninggalkan Teheran Minggu malam. Ia tidak ditahan, dan ternyata kembali ke perumahan kedutaan. Ternyata, sekretaris I itu oleh petugas keamanan dinyatakan tidak boleh meninggalkan Teheran. Dubes Swedia, bersama Christopher Maccrae, berupaya menyelesaikannya dengan Kemlu Iran. Belum jelas benar apa yang akan dilakukan Inggris bila Iran tidak membolehkan diplomatnya meninggalkan negeri itu. Mungkin Iran perlu mempertimbangkan 11 diplomatnya dan sekitar 25.000 warganya yang kini masih berada di Inggris. Tapi Senin malam lalu Iran sudah membebaskan Chaplin dan diplomat ini diterbangkan ke London. A. Margana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

! Plus, exclusive access to TOP 10 charts and advanced tools.

! Plus, exclusive access to TOP 10 charts and advanced tools.

Naga adalah makhluk legendaris, biasanya hanya dibaca dalam cerita-cerita luar biasa. Mereka sangat jarang, dan kalau bukan karena peristiwa sejarah, penghancuran seorang diri kota-kota besar dan kota-kota kecil yang makhluk-makhluk ini lakukan, mereka mungkin dianggap sebagai mitos belaka. Legenda sangat spesifik tentang kerusakan-kerusakan oleh naga; mencatat kekuatan besar mereka, kecepatan, kecerdikan supranatural mereka, dan di atas segalanya, api besar yang membakar di dalam diri mereka. Berjuang melawan naga dikatakan puncak bahaya itu sendiri, hanya cocok untuk orang-orang bodoh, atau ksatria-ksatria paling berani. Catatan Khusus: Kejituan unit ini memberikannya kemungkinan tinggi mengenai sasaran, tetapi hanya ketika ia menyerang. Kepemimpinan unit ini menyanggupkan unit di sebelahnya di pihak yang sama melukai lebih banyak darah di peperangan, meskipun ini hanya berlaku untuk unit berlevel lebih rendah.

Serangan (damage - count)