Jenis Ikan Salmon Di Indonesia
Warna Daging Orange Cerah
Salmon yang masih segar akan terlihat berwarna orange cerah. Apabila pergi ke pasar dan mendapati salmon yang warnanya agak pucat, maka ikan tersebut mungkin sudah tidak segar dan tidak layak dikonsumsi.
Salmon utuh dan belum dipotong biasanya menunjukkan mata yang masih bening. Warna bening ini bukan berarti warna putih ya. Jika seperti itu, artinya salmin sudah tidak segar lagi dan mungkin sudah dibiarkan hingga berhari-hari.
Itulah jenis ikan salmon di Indonesia. Pastikan kamu mendapatkan ikan salmon yang berkualitas. Seperti diketahui, tidak semua tempat menjual ikan salmon segar. Umumnya ikan salmon terdapat di mall atau tempat-tempat yang dikunjungi kelas menengah ke atas.
Meski begitu, kamu bisa membeli daging salmon dan jenis seafood lainnya di aplikasi KingKong Meats. Pembelian disini tentu saja jauh lebih murah. Kamu juga hanya perlu pesan lewat aplikasi saja lalu tunggu pesanan sampai di rumah. Tidak hanya seafood, semua bahan masakan tersedia disini mulai dari daging sapi, daging ayam, telur ayam dan frozen.
Dengan penyimpanannya yang sudah menggunakan teknologi air blast freezer, maka tak perlu khawatir salmon tidak segar lagi saat akan dimasak. Sebab teknologinya sudah teruji dan terstandarisasi. Jadi, pastikan produk tetap segar.
Mempelajari jenis-jenis ikan Salmon termasuk karakteristik dan dampak kehadiran mereka dalam ekosistem.
Salmon adalah kelompok spesies ikan air tawar dan air asin yang termasuk dalam familia Salmonidae.
Dikenal karena migrasi jarak jauhnya, ikan salmon sering menjadi objek kajian biologis dan populer dalam dunia kuliner.
Dengan kehadirannya yang berada di kedua belahan dunia, dari Samudra Pasifik hingga Samudra Atlantik, ikan salmon menjadi simbol ekosistem perairan yang sehat dan keberlanjutan.
Secara biologis, ikan salmon dikategorikan dalam genus Oncorhynchus dan Salmo, tergantung pada spesiesnya.
Mereka dikenal memiliki siklus hidup yang kompleks, dengan fase pemijahan di sungai dan migrasi laut yang panjang.
Selain itu, keistimewaan nutrisi dari daging salmon telah menjadikannya primadona di dunia kuliner.
Dalam artikel ini, Ikanpedia akan menjelaskan mengenai jenis-jenis ikan salmon, termasuk karakteristik biologis, migrasi, dan kehadiran di berbagai belahan dunia.
Apa Ada Jenis Ikan Salmon di Indonesia?
Indonesia tidak memiliki jenis ikan salmon lokal. Salmon secara alami ditemukan di perairan laut yang lebih dingin, seperti Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Sebagian besar spesies salmon berasal dari perairan laut tersebut dan kemudian bermigrasi ke sungai-sungai di wilayah tersebut untuk berkembang biak.
Indonesia, sebagai negara dengan iklim tropis dan suhu air yang lebih hangat, tidak menyediakan lingkungan yang sesuai untuk keberadaan salmon secara alami. Oleh karena itu, ikan salmon tidak dapat ditemukan di perairan Indonesia sebagai spesies asli atau ikan lokal.
Baca juga: 15 Ikan Predator Air Tawar yang Menakjubkan
Dengan ragam spesies seperti Chinook, Coho, Sockeye, Pink, Chum, dan Atlantic salmon, kehidupan ikan ini membentuk siklus yang tak hanya memperkaya ekosistem perairan, tetapi juga memberikan sumbangan penting dalam bidang kuliner dan ekonomi.
Setiap jenis salmon memiliki karakteristik khasnya sendiri, mulai dari warna merah menyala hingga rasa daging yang lezat.
Keberagaman ini mencerminkan keanekaragaman lingkungan perairan tempat mereka hidup dan memberikan pelajaran tentang betapa rapuhnya keseimbangan ekosistem ikan salmon.
Meskipun ikan salmon telah dimanfaatkan secara ekonomi oleh manusia selama berabad-abad, tantangan konservasi dan manajemen yang bijaksana diperlukan untuk melindungi masa depan mereka.
Hilangnya habitat, perubahan iklim, dan aktivitas manusia memerlukan tindakan bersama untuk memastikan kelangsungan hidup salmon dan menjaga keberlanjutan ekosistem perairan.
Dengan kepedulian tinggi, kita bisa memastikan kelangsungan hidup jenis-jenis ikan salmon yang luar biasa ini, sehingga kita bisa terus menikmati keindahan dan manfaat yang mereka bawa ke dunia ini.
Ikan salmon kaya gizinya. Tanpa diberikan bumbu pun, ikan ini sudah cukup lezat disantap. Salmon mengandung omega 3, protein, asam amino, Vitamin A, D, B12, iodine, zat besi, selenium, serta lemak yang sangat tinggi.
Para chef terkenal di berbagai hotel dan restoran menggunakan ikan salmon terbaik yang ada di pasaran untuk bahan dasar sushi, sashimi, steak, salmon mentai, grilled salmon, chirashi, dan lainnya.
Dari sekian banyak spesies salmon, enam jenis ini merupakan yang terpopuler. Apa keistimewaannya? Simak di sini!
Salmon chinook sering disebut raja salmon, karena ukurannya besar. Bisa tumbuh sampai 1,5 meter dengan berat 45 kilogram, salmon chinook liar warna dagingnya oranye pekat. Sementara salmon chinook yang dibudidayakan warnanya lebih pucat.
Salmon coho atau salmon perak memiliki sisik berwarna perak yang cerah. Spesies ini memiliki kandungan lemak yang sedang dan rasa yang lebih halus. Warna dagingnya berwarna oranye kemerahan. Perairan Alaska dan Pasifik utara menjadi habitatnya. Tekstur daging Coho lebih lembut dari Chinook.
Spesies salmon yang satu ini memiliki punggung yang bungkuk. Saat bertelur, punuk muncul di punggungnya. Beratnya berkisar 900 gram sampai 2,7 kg. Warana dagingnya merah muda dan cenderung pucat, sehingga ia dijuluki salmon pink. Rasa dagingnya ringan dan rendah lemak. Biasanya salmon ini dijual dalam keadaan segar, beku, atau dikalengkan.
Salmon merah ini memiliki daging berwarna oranye kemerahan dan kulit merah tua. Dagingnya lebih kaya rasa dan lebih "strong". Salmon ini biasa dimakan mentah sebagai sashimi atau sushi dan juga bisa dipanggang.
Salmon Atlantik liar merupakan spesies yang populasinya kecil dan terancam punah. Oleh karena itu, salmon ini banyak diternakkan. Panjangnya sekitar 70-75 cm dengan berat 3,5 - 5,5 kg.
Salmon Atlantik memiliki rasa yang lebih lembut dari salmon Pasifik liar. Warnanya bervariasi dari merah muda sampai oranye.
Salmon chum adalah spesies terbesar dari salmon Pasifik. Warna kulitnya biru kehijauan metalik, dan punggungnya berbintik-bintik hitam. Warna dagingnya cenderung terang dan sedang, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu pudar.
Kandungan lemaknya rendah, ukurannya pun lebih kecil. Keistimewaan salmon chum telurnya lebih besar dan enak daripada jenis salmon lain. Telurnya sering dijadikan kaviar.
Dibanding salmon Atlantik liar, salmon Atlantik hasil budidaya memiliki kandungan omega 3 yang lebih tinggi. Untuk membuktikannya, Anda bisa cicipi Atlantik SALMON FILLET PREMIUM RTL 180 G - 200 GR dari merchant Delsrecipes di Tokopedia.
Atlantik Salmon Fillet frozen ini merupakan hasil proses pembudidayaan atau ternak. Tekstur dagingnya lebih halus, dengan rasa yang lebih enak dan tidak berbau anyir. Selain itu, produk ini sudah mendapat sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dan Best Aquaculture Practices (BAP).
Ikan salmon dengan berat per pcs nya 180-200 gram dapat diolah menjadi sashimi, sushi, grill dan lain sebagainya.
Untuk salmon Atlantik ukuran per ekor, Anda bisa mencoba Atlantic Salmon HON | Frozen Atlantic Salmon IQF Premium HON BLM NOMOR ITEM:161205000015.
Salmon atlantik ukuran 4-5 kg per ekor kualitas premium dengan kepala dan tanpa isi perut ini dibekukan secara IQF (individual quick frozen). Anda dapat memesan secara online melalui website Delisari.
Ikan salmon populer bukan tanpa alasan. Dagingnya lezat dan bisa diolah menjadi banyak masakan. Seperti dijadikan sashimi, sushi, salmon mentai, grilled salmon, chirashi, dan sebagainya.
Dari sekian banyak spesies salmon, enam jenis ini adalah yang paling populer. Apakah ada perbedaan dari segi warna daging dan rasa? Intip di sini!
Salmon chinook juga dikenal sebagai raja salmon. Ikan ini pantas menyandang julukan tersebut karena ukurannya besar, tinggi lemak, dan sarat omega-3, jelas laman All Recipes.
Daging salmon chinook liar berwarna oranye pekat, sementara salmon chinook yang dibudidayakan warnanya lebih pucat. FYI, salmon chinook bisa tumbuh mencapai 5 kaki (1,5 meter) dan berat maksimal 100 pon (45,3 kilogram).
Salmon coho juga dijuluki sebagai salmon perak. Ini karena mereka mempunyai sisik perak yang cerah. Ikan ini mempunyai kandungan lemak sedang dan rasa yang lebih halus, tutur laman All Recipes.
Menariknya, ikan ini memiliki daging berwarna oranye kemerahan, ungkap laman Fish Choice. Salmon yang ditemukan di perairan Alaska dan Pasifik utara ini dagingnya mirip dengan salmon chinook, tapi teksturnya lebih lembut.
Sesuai namanya, ikan salmon humpback memiliki punggung yang bungkuk. Saat bertelur, punuk muncul di punggungnya. Ikan ini beratnya berkisar antara 2-6 pon (900 gram hingga 2,7 kilogram), ujar laman All Recipes.
Julukan lainnya adalah salmon pink, sebab warna dagingnya merah muda dan cenderung pucat. Rasa dagingnya ringan dan rendah lemak. Salmon ini banyak dijual dalam keadaan segar, beku, atau dikalengkan.
Baca Juga: 5 Olahan Salmon Lezat dan Simple Ala Yummy, Ampuh Perkuat Imun
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Mengapa salmon sockeye dijuluki sebagai salmon merah? Bukan hanya dagingnya yang berwarna oranye kemerahan, tetapi juga kulitnya berubah menjadi merah tua. Perubahan ini terjadi saat mereka berenang ke hulu sungai untuk bertelur.
Menurut laman The Spruce Eats, dagingnya lebih kaya rasa dan lebih "strong". Dagingnya kemerahan karena makanan yang dikonsumsi, yaitu krustasea kecil seperti krill di lautan. Kamu bisa memakannya mentah untuk sashimi atau sushi, tetapi juga enak saat dipanggang.
Salmon Atlantik (Salmo salar) yang hidup di alam liar populasinya kecil dan terancam punah. Oleh karena itu, salmon ini banyak diternakkan. Panjangnya sekitar 70-75 cm dan beratnya 3,5-5,5 kilogram, tutur laman US Fish and Wildlife Service.
Biasanya, salmon Atlantik memiliki rasa yang lebih lembut dari salmon Pasifik liar, jelas laman Fulton Fish Market. Warnanya bervariasi dari merah muda sampai oranye. Menurut United States Department of Agriculture, dari 100 gram daging salmon Atlantik, terdapat 20 gram protein dan 13 gram lemak.
Dan yang terakhir ada salmon chum (Oncorhynchus keta). Bisa dibilang, ini adalah spesies terbesar dari salmon Pasifik. Salmon ini dapat dikenali dari warnanya, yakni biru kehijauan metalik di punggung dengan bintik-bintik hitam.
Warna dagingnya cenderung terang dan sedang, tidak terlalu gelap dan tidak terlalu pudar. Kandungan lemaknya rendah, ukurannya pun lebih kecil. Tetapi, ikan ini punya keunggulan, yaitu telurnya lebih besar dan enak daripada jenis salmon lain. Telurnya pun sering dijadikan kaviar, ujar laman All Recipes.
Nah, itulah enam jenis salmon yang paling populer dan banyak dikonsumsi. Selamat, kamu sudah mengetahui perbedaannya!
Download aplikasi resep Yummy App untuk mendapatkan beragam referensi resep masakan sesuai dengan selera kamu, lengkap dengan cara memasaknya hanya di Google Play Store dan App Store.
Baca Juga: 10 Kesalahan Saat Memasak Ikan Salmon yang Bisa Bikin Rasanya Aneh
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas
Belanja di App banyak untungnya:
Belanja di App banyak untungnya:
Belanja di App banyak untungnya:
Aromanya Tidak Amis
Baik salmonnya masih utuh ataupun sudah dipotong, harusnya tidak tercium bau yang amis sama sekali. Salmon yang masih segar harus mempunyai aroma seperti aroma laut, yaitu tidak amis dan menyengat. Akan tetapi, asin segar.
Coho (Kisutch Oncorhynchus)
Coho termasuk varian ikan salmon yang mudah ditemukan di Indonesia dengan bobotnya yang masih standar yaitu 2,5–5 kg per ekor.
Ketersediaan Coho cukup melimpah di tempat penangkaran. Hal ini membuat harganya tidak terlalu fantastis di pasaran.
Coho memiliki warna tubuh silver yang mencolok dan setelah dibekukan pun warnanya ini masih tetap terlihat dengan sangat jelas.
Salmon lokal satu ini punya ukuran tubuh yang cukup besar. Ini disebut sebagai salmon atlantik karena hanya bisa dijumpai di Laut Atlantik saja.
Bahkan, pasarnya di Indonesia bisa dibilang hampir tidak ada karena terlalu sulitnya. Peminatnya pun tidak begitu banyak.
Barat tubuh salmon ini bisa mencapai puluhan kg setelah ia dewasa untuk satu ekornya. Akan tetapi, saat belum panen, maka rata-rata berat tubuhnya hanya 5–7 kg saja per ekor.
Diketahui, karena populasinya yang sedikit, habitat dan telur ikan ini dalam waktu singkat mungkin akan mengalami kepunahan secara perlahan.
Chum (Oncorhynchus Keta)
Nah, jenis salmon satu ini berukuran tidak terlalu besar dan bahkan bobotnya saja hanya 3,5–5 kg per ekornya. Dengan ukuran demikian, rasanya sudah sangat cocok dijadikan hidangan keluarga di rumah.
Cara mengenali salmon jenis ini, bisa dari warna spesifiknya yang sangat khas yaitu warna ungu pada tubuhnya. Warna tersebut cenderung terlihat lebam layaknya setelah diberikan pukulan.
Kualitas daging chum juga sangat bagus. Jadi, cocok jika ingin digunakan untuk sear fish atau cuisine lain.
Jenis Ikan Salmon di Indonesia yang Berukuran Besar
Pada segmen ini kami akan fokus membahas tipe dengan ukuran lebih besar dari biasanya. Sehingga ini memang cukup jarang ditemui di pasaran dalam negeri karena konsumennya terbatas.
Biasanya salmon dengan ukuran besar akan digunakan oleh pabrik guna diubah menjadi olahan. Berikut ini adalah beberapa jenis yang sering digunakan untuk makanan olahan baik pabrik atau restoran.
Ini adalah salah satu jenis ikan salmon yang ukurannya cukup besar. Sesuai dengan namanya salmo salar atau atlantik hanya ditemukan di laut atlantik saja.
Berat tubuh mereka ketika sudah dewasa dapat mencapai sepuluh kilogram untuk satu ekor. Namun ketika belum siap panen rata-rata berat tubuh mereka hanya lima sampai tujuh kilogram saja.
Salmo salar juga jenis ikan salmon di Indonesia paling sulit dijumpai di pasaran. Alasannya adalah suplai di alam bebas sendiri sudah cukup sedikit karena peningkatan pencemaran lingkungan.
Jadi habitat dan kesehatan ikan tersebut semakin lama mengalami degradasi secara perlahan. Hasilnya jelas setiap tahun hasil tangkapan ikan ini juga terus menurun dan sulit dijumpai.
Asal Usul Ikan Salmon
Ikan salmon telah lama menjadi komoditas penting di pasar global. Ikan ini berasal dari kawasan beriklim dingin seperti Atlantik Utara dan Pasifik Utara. Di beberapa negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, salmon sudah menjadi makanan pokok. Kini, salmon juga makin mudah diakses di negara tropis seperti Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan ikan salmon di Indonesia meningkat drastis. Banyak restoran, khususnya yang menawarkan hidangan Jepang dan Barat, menyajikan salmon sebagai menu andalan. Konsumsi di rumah juga terus bertambah seiring kesadaran masyarakat akan manfaat kesehatan ikan ini.
Ciri dan Jenis Ikan Salmon yang Tersedia di Indonesia
Tekstur Tidak Berlendir
Nah, ciri pertama dari ikan salmon yang masih segar dapat diamati dari tekstur salmon itu sendiri. Daging salmon yang masih segar dan layak dikonsumsi seharusnya tidak akan dijumpai lendir sama sekali.
Namun, jika dijumpai lendir pada teksturnya, salmon tidak segar lagi. Selain itu, pada salmon segar juga akan dijumpai tekstur yang bisa kembali ke semula ketika ditekan dan tidak lembek.
King (tshawytscha oncorhynchus)
King salmon adalah salah satu varian berukuran besar yang paling populer digunakan untuk berbagai hidangan. Jumlah dari jenis ini juga masih sangat banyak karena ada penangkaran beberapa negara.
Ini juga jenis ikan salmon di Indonesia harganya paling mahal dibandingkan lainnya. Alasannya adalah kualitas daging paling bagus dan kandungan omega tiga tertinggi.
Cita rasa yang dimiliki king salmon memang banyak diklaim para pakar kuliner paling enak. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan mengapa sampai sekarang king masih menjadi jenis primadona.
Untuk ukuran sendiri tidak boleh dipandang sebelah mata karena dapat mencapai 20 kilogram. Biasanya ketika dijual secara retail ukurannya sekitar 9 sampai 13 kilogram saja.
Ketika sudah mengetahui beberapa varian tersebut tentu saja Sahabat Sehat dapat menjadikannya referensi. Banyak jenis ikan salmon di Indonesia yang bisa kita jumpai secara mudah dengan ukuran bervariasi.
Bagi kamu yang suka ikan salmon, wajib mengetahui jenis ikan salmon di indonesia. Ikan salmon sering disajikan di restoran Jepang dan banyak disukai di Indonesia. Meskipun dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, tetap saja banyak peminatnya karena rasa dagingnya sangat lezat.